Titik Pertemuan
memang berat dihati,
jauh sangat dimata,
apatah lagi dipundak,
ya pun benar,
aku yang terisi kosong,
berlegar kepala isi ku,
berat bahu menanggungmu,
hai kau yang ku asuh,
pahujung jadi elok,
nyata jelas jadi kabur,
aku yang teria ia,
kau yang suam suam pula,
ntah kenapa nasib malang,
bukan begitu satu dugaan,
aku lantas bingkas bangun,
bersenyap tanpa kata kata,
hanya yang tahu akan dia kepadaku,
keinginan aku dulu dia berserta beriya,
kini aku tersengih sendiri,
dia tak apa apa masih muda.
biarlah ia dengan cara ianya itu..
aku berniat dengan niat ku,
namun kuserah padaNya sebulat bulatnya..
bertemu pada jodohku...
